Kaca Mata Kenakalan dan Sifat Negatif Anak | TK MJAHIDIN 2 SBY

 Kaca Mata Kenakalan dan Sifat Negatif Anak
       Sebagai orang tua, kita mungkin sering mengeluhkan kenakalan dan sifat-sifat negati anak kita. Selanjutnya secara tidak adil kita mengatakan mereka anak yang bermasalah.
Siapakah sebenarnya yang bermasalah?
Marilah kita baca dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih puisi ini.
Dikutip dari karya Dorothy Nolte:
        “Bila seorang anak hidup dengan kritik, ia belajar untuk menyalahkan. Bila seorang anak hidup dengan kekerasan, ia belajar untuk berkelahi. Bila seorang anak hidup dengan ketakutan, ia belajar untuk menjadi penakut. Bila seorang anak hidup dengan rasa benci, ia belajar untuk tidak menghargai. Bila seorang anak hidup dengan ejekan, ia belajar menjadi pemalu. Bila seorang anak hidup dengan rasa malu, ia belajar merasa bersalah. Bila seorang anak hidup dengan perasaan iri, ia belajar menjadi iri hati. “
         Ingat bahwa “sesungguhnya semua anak dilahirkan dalam keadaan fithrah ..” demikian HR Bukhari. Dari perspektif teori pikiran, anak kecil sangat dominan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar anak kecil belum tumbuh berkembang sehingga dia belum memiliki pikiran logis dan rasional yang berperan sebagai filter pesan ke dalam pikiran bawah sadar. Dengan demikian informasi apapun dapat bekerja cepat ke dalam pikiran bawah sadar si kecil. Lingkungan terdekat, dalam hal ini orang tua yang dominan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
            Jadi jangan kita salahkan anak kita, kasihan khan. Berangkat dari kesadaran bersama, persoalan anak pastinya tidak lepas dari sistem keluarga dan keterlibatan kedua orang tuanya. Marilah kita “duduk bersama dan bekerja sama” untuk mendidik dengan ikhlas  generasi masa depan bangsa.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
TK MUJAHIDIN 2 SBY:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls