PERAN IBU DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN ANAKNYA

PERAN IBU DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN ANAKNYA
     Pada anak usia dini secara normal pertumbuhan dan perkembangannya sangat cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Sebab pada usia ini, 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk. Bahkan ada yang berpendapat bahwa anak usia dini ini merupakan masa yang disebut dengan the golden age, seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang.
Melihat keadaan perkembangan anak yang sedemikian hebatnya, maka pada masa usia dini sangat tepat sekali untuk membangun kecerdasan anak. Salah satunya yaitu dengan melalui maindset. Karena mindset merupakan titik utama yang dapat membentuk dan menentukan karakter anak.  
     Dalam teori mindset, gelombang otak seorang anak merupakan gelombang otak alfa-tetha ( alfa-tetha brain wave ). Apapun yang dikatakan oleh ibunya akan diterima pikiran sadar ( conscious mind ) kemudian akan langsung mengendap dalam pikiran bawah sadar ( subconcious mind ) dan pada gilirannya akan menentukan perilaku anak tersebut ketika menjadi dewasa. Kalau ibu selalu mengucapkan kata-kata yang negatif kepada anaknya ( ketika masih kecil ), maka kata-kata negatif tadi akan mengendap dalam pikiran bawah sadar nya dan ketika beranjak dewasa akan mewujud menjadi perilaku yang negatif. Kalau yang dikatakan kata-kata positif, perilakunya ketika dewasa juga akan positif. Maka peran seorang ibu ketika mengasuh seorang anak sangat besar dalam proses pembelajaran bagi si anak. 
      Ibu memberikan fundamen bagi kepribadian seorang anak dan karenanya ikut menentukan kemampuan belajar seorang anak. Bahkan sudah umum diketahui bahwa konon seorang bayi sudah terlibat dalam proses pembelajaran dengan ibunya sejak dalam kandungan. Menurut penelitian seorang ibu yang sudah hamil tua ketika sering mendengarkan musik klasik dari Mozart atau Bethoven anaknya akan menjadi cerdas. Penelitian menunjukkan ketika seorang ibu hamil sedang gelisah, bayinya juga ikut gelisah. Apa yang dimakan ibunya juga dirasakan oleh bayinya. Maka dapat dikatakan pembelajaran seorang anak sudah dimulai ketika dalam kandungan. Seorang ibu yang terlibat langsung dalam proses belajar seorang anak sekaligus melakukan tiga hal sebagai berikut :


  1. Transfer of knowledge
  2. Transfer of value
  3. Transfer of attitude
Maka tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh peran ibu dalam kehidupannya, terutama proses belajar pada waktu kecil. Apalagi keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh “ intelectual quotient” tetapi juga “ emotional quotient ” dan “ spiritual quotient “. Keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh intelektualitasnya tetapi juga emosi dan spiritualitasnya. Maka ESQ seseorang sangat ditentukan bagaimana ketika kecil dirinya diperlakukan oleh ibunya. Kasih sayang, kepedulian dan dorongan seorang ibu akan menempa karakter dan perilaku seseorang yang pada gilirannya akan menentukan sukses seseorang. Maka sebagaimana dikatakan oleh Evelyn Vaugh “ Watch your habits for they becomes your character develop your character for it becomes your destiny”. Perhatikan kebiasaanmu, karena itu menjadi karaktermu. Bangunlah karaktermu, karena itu akan menentukan masa depanmu. Dan dalam pembentukan karakter pada awalnya ditentukan oleh peran seorang ibu.
         Jadi keyakinan, pemikiran, ucapan, perilaku, kebiasaan dan nilai-nilai yang dilakukan orang tua sangat berpengarung dalam membentuk kepribadian anaknya.

ARTIKEL MENARIK LAINNYA
TK MUJAHIDIN 2 SBY:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls