PEMBELAJARAN dI KODIKAL Surabaya















foto pembelajaran




RINCIAN KEUANGAN PSB Tahun Pelajaran 2012-2013


KOMPONEN KEUANGAN SISWA BARU 
TK MUJAHIDIN TAHUN TP. 2012-2013

GELOMBANG I (Januari  2012 - Maret 2012)
1. SPP Juli 2012               : Rp.    200.000,-
2. Uang Kegiatan 1 tahun            : Rp.    850.000,-
3. Uang Perlengkapan      : Rp.    900.000,-
4. Uang Pangkal               : Rp. 1.700.000,-
Total                                   Rp. 3.650.000,-

GELOMBANG II ( April 2012 – Mei 2012)
1. SPP Juli 2011               : Rp.    200.000,-
2. Uang Kegiatan 1 tahun            : Rp.    850.000,-
3. Uang Perlengkapan      : Rp.    900.000,-
4. Uang Pangkal               : Rp. 1.800.000,-
Total                                   Rp. 3.750.000,-

GELOMBANG III ( Juni- Juli 2012)
1. SPP Juli 2011               : Rp.    200.000,-
2. Uang Kegiatan 1 tahun            : Rp.    850.000,-
3. Uang Perlengkapan      : Rp.    900.000,-
4. Uang Pangkal               : Rp. 2.000.000,-
Total                                   Rp. 3.950.000,-


FASILITAS
1.      Seragam 3 stel ( + Jilbab untuk perempuan, Topi dan Rompi untuk Laki-Laki)
2.      Baju Olahraga 1 stel
3.      Buku Tulis dan Perlengkapan Menulis
4.      Krayon

FOTO KEGIATAN TK MUJAHIDIN 2 SBY

 Foto Kegiagatan TK Mujahidin 2 Sby Di kebun Bibit Surabaya

MEMBACA BISMILLAH

 بسم الله الرحمن الرحيم
Bismillah, perkataan yang kita ucapkan setiap akan memulai kegiatan mulia. dengan nama Allah kita memulai nafas kita, detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, dan pada setiap detail kehidupan kita. Mengharapkan ridho dan berkah-Nya.

Ucapkanlah bismillah dalam setiap amalan agar amalan tersebut berberkah dan bernilai ibadah. Rosulullah –sholallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
كل أمر ذي بال لم يبدأ فيه باسم الله فهو أبتر

Artinya : "Setiap amalan yang terdapat kepentingan didalamnya jika tidak dimulai dengan (menyebut) nama Allah maka terputus." (HR Abu Daud dan An-Nasai)

Setiap amalan, baik itu yang bersifat ibadah atau rutinitas yang memiliki kepentingan jika tidak diawali dengan nama Allah maka tidak akan mendapatkan berkah atau kurang berkahnya.

Seperti makan misalnya, makan adalah rutinitas yang kita lakukan setiap hari, bahkan 3 kali sehari. Ketika kita makan tanpa mengucapkan basmalah terlebih dahulu, maka makanan yang kita makan akan kurang berkahnya atau mungkin sama sekali tidak ada berkahnya. Akibatnya makanan yang kita makan tidak akan menguatkan badan kita untuk menjalankan aktifitas seperti bekerja dan beribadah. Bahkan yang lebih buruk lagi, bisa mengakibatkan penyakit dalam tubuh kita.

Tidur, ketika kita tidak mengawalinya dengan nama Allah dan dengan adab-adab yang Rosulullah –sholallahu ‘alaihi wasallam- ajarkan. Bisa jadi menyebabkan badan lesu dan kurang bersemangat. Pekerjaan menjadi terhambat. Dan ibadah pun menjadi kurang maksimal. Dan masih banyak lagi amalan dan rutinitas yang sewajarnya kita selalu mengawalinya dengan mengucapkan nama-Nya.

Zaman Jahiliyah Modern

Zaman Jahiliyah Modern
Perbudakan Di Zaman Jahiliyah
      Memang, jaman sekarang telah menuju jaman jahiliyah modern (jaman jahiliyah Kuno is back with different feature!!!!! ). salah satu indikasinya adalah banyak yang berpakaian, tapi telanjang. yang paling miris adalah mereka yang telah berjilbab, tetapi perilaku mereka belum menunjukkan identitas keislaman. memang banyak wanita yang memakai jilbab di kepalanya, tetapi yang membalut badan hingga kaki benar2 ngepress… sampai2 yang namanya underwear(maaf) itu kelihatan polanya.. (naudzubillah min dzaalik). pemahaman bahwa wanita yg tlah berjilbab saja telah menutup aurat mungkin perlu diluruskan.. .
saudara/i ku,,
      yang dinamakan aurat wanita dalam islam adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan sedangkan aurat pria adalah daerah bawah pusar sampai dengan lutut, tetapi batasan aurat diperjelas menjadi beberapa hal (yang kebanyakan kita belum memahaminya) yaitu
1. aurat tidak memperlihatkan warna kulit jika anda semua berpakaian,tetapi pakaian tersebut transparan sehingga warna kulit anda terlihat, maka sejatinya anda belum menutup aurat anda –> DOSA!!!!
2. aurat tidak memperlihatkan bentuk tubuh jika anda berpakaian dan berjilbab, tetapi masih menggunakan jeans ketat dan kaos ketat sehingga lekuk tubuh anda terlihat, maka
sejatinya anda juga belum menutup aurat anda –>DOSA !!!
Rasulullah SAW bersabda, “…manusia yang tidak menutupi auratnya tidak bisa mencium bau surga…. ” HR MUSLIM.
       satu hal lagi yang membuat yang bikin agak tercengang mengenai wanita berjilbab (kebanyakan sekarang) adalah banyak wanita berjilbab yang berpacaran dan parahnya
lagi, gaya berpacaran mereka benar-benar jauh dari norma2 keislaman. misalnya aja :banyak pasangan-pasangan yang jumpai di jalan sedang berboncengan di sepeda motor sambil berpelukan mesra layaknya suami istri, padahal belum nikah (naudzubillah min dzaliik),, itu yang terlihat di jalan. coba bayangkan, ketika dilihat banyak orang saja mereka berani melakukan hal tersebut, apalagi tidak ada orang yang melihat (padahal Allah Maha Melihat). berarti nich keimanan mereka sangat perlu dipertanyakan.
sudah jelas dicamkan dalam Al qur’an “..wa laa taqrobuzzinaa. ..” –> dan jangan dekati zina !!!! dekat2 aja ga boleh apalagi melakukan??? ?menjadi PR besar bagi umat islam mengatasi problema2 yang muncul akibat terkikisnya iman, terasingnya islam, terjatuhnya akhlak para generasi muda islam yang notabene nya adalah penerus khilafah islamiyah..
saudaraku,
* jangan terbuai oleh tipu daya dunia..
Surat Al A’laa ayat 14 - 17
” dan beruntung orang-orang yang menyucikan diri, yaitu mereka yang meyebut nama tuhannya lalu sholat, tapi mengapa mereka masih mementingkan kehidupan dunia???, padahal kehidupan akhirat adalah lebih baik dan kekal??”
jangan terbawa budaya orang kafir, Fasiq dan munafik yang dalam Al Qur’an telah di cap menjadi penghuni neraka (innal munafiqiina min darkil asfali minan naar) –> sesungguhnyaorang munafik tempatnya adalah di dasar neraka!!!!
          mari kita merenungkan bagaimana jika sedetik lagi, semenit lagi, sehari lagi, sebulan lagi, jatah nafas kita telah habis… apa yang bisa kita perbuat jika mayat kita telah terbujur kaku di pembaringan? ?? apa yang bisa kita perbuat jika pintu taubah telah ditutup rapat2?? kita hanya akan menunggu yaumul hisab….
Al Qur’an An-naba ayat 40 : sesungguhnya Kami ancam kamu dengan azab yang hampir (dekat), di hari yang seseorang akan melihat apa yang telah dikerjakan kedua tangannya. pada hari itu, orang kafir akan berkata “alangkah baiknya jika aku dulu adalah tanah”.
mari berhijrah saudaraku,,,
dari jaman jahiliyah modern menuju jalan yang terang benerang yaitu diinul islam…
semoga Allah Ridlo pada kita…
semoga Syafaat Baginda Nabi akan kita peroleh pada hari qiyamat kelak…
(NB: apabila ada kesalahan mohon di luruskan)

ARTIKEL MENARIK LAINNYA
TK MUJAHIDIN 2 SBY:


      •  

         

       

       

     

     

     


Sumber: http://vikikurdiansyah.wordpress.com

Anak Kerang | dongeng anak | dongeng islam

mutiara
           mutiara

Anak Kerang
Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.”
Si ibu terdiam, sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
copas : http://dongeng.org/dongeng-motivasi/anak-kerang.html

CERITA ANAK ISLAMI | tk mujahidin 2 sby

CERITA ANAK ISLAMI

~ ANWAR DAN SANG BURUNG KECIL ~
Ketika Anwar sedang berjalan pulang dari sekolah, hujan mulai turun sangat lebat. Setelah makan malam, sebelum memulai pekerjaan rumahnya, dia bertanya kepada ibunya apakah dia boleh melihat hujan dulu sebentar. Ibu bilang bahwa Anwar boleh melihatnya sebentar saja. Anwar melihat ke jendela dan mulai memperhatikan hujan yang turun di luar. Ada orang berjalan di jalanan dengan memakai payung, dan yang tidak mempunyai payung merapatkan diri mereka ke bangunan. Tak lama kemudian, gumpalan hujan mulai terbentuk di mana-mana. Mobil yang lewat memuncratkan air ke sisi jalan dan orang berlarian dari pemberhentian agar tidak kebasahan. Anwar berpikir betapa menyenangkannya berada di dalam rumah dan dia harus lebih bersyukur kepada Allah Yang telah memberinya makanan dan rumah yang hangat untuk tinggal. Pada saat itu juga, seekor burung jelatik hinggap di bingkai jendela. Anwar berpikir bahwa burung malang itu pasti sedang mencari tempat berteduh dari hujan, dan dia segera membuka jendela.
“Hai, namaku Anwar,” katanya. “Kamu boleh masuk kalau kamu mau.”
“Terima kasih, Anwar,” kata sang burung kecil. “Aku ingin menunggu di dalam sampai hujan reda.”
“Kamu pasti kedinginan di luar sana,” Anwar ikut merasakan “Aku belum pernah melihat burung sedekat ini sebelumnya. Lihat betapa tipisnya kakimu! Bagaimana kakimu dapat menahan badanmu hingga tegak?”
“Kamu benar, Anwar,” sang jelatik setuju. “Kami burung memiliki kaki yang tipis dibanding tubuh kami. Namun, biarpun demikian, kaki-kaki tersebut mampu menahan tubuh kami dengan sangat mudah. Ada banyak otot, pembuluh darah dan syaraf didalamnya. Bila kaki kami lebih tipis atau lebih tebal lagi, akan sulit bagi kami untuk terbang.”
“Terbang pasti rasanya sangat menakjubkan,” pikir Anwar. “sayapmu terlalu tipis, juga, namun kalian masih dapat terbang dengannya. Jadi, bagaimana kamu dapat terbang sedemikian jauhnya tanpa merasa lelah?”
“Saat pertama kali kami terbang, kami menggunakan banyak sekali tenaga karena kami harus mendukung berat badan kami pada sayap kami yang tipis,” mulai sang jelatik. “Namun begitu kami di udara, kami menjadi santai dengan mebiarkan tubuh kami terbawa angin. Jadi, karena kami menghabiskan lebih sedikit tenaga dengan cara ini, kami tidak menjadi lelah. Saat angin berhenti bertiup, kami mulai mengepakkan sayap kami lagi. Karena kelebihan yang telah Allah ciptakan untuk kami, kami dapat terbang dalam jarak yang sangat jauh.”
Anwar kemudian bertanya, “Bagaimana kamu dapat melihat sekelilingmu saat sedang terbang?”
Sang jelatik menjelaskan: “Organ indera terbaik kami adalah mata kami. Selain memberikan kemampuan untuk terbang, Allah juga memberikan kami indera penglihatan yang sangat hebat. Jika kami tidak memiliki indera penglihatan bersamaan dengan kemampuan ajaib kami untuk bisa terbang, hal itu sangatlah berbahaya bagi kami. Kami dapat melihat benda yang sangat jauh dengan lebih jelas daripada manusia, dan kami memiliki jangkauan penglihatan yang luas. jadi begitu kami melihat bahaya di depan, kami dapat menyesuaikan arah dan kecepatan terbang kami. Kami tidak dapat memutar mata kami seperti manusia karena mata kami diletakkan pada pencengkramnya. namun kami dapat menggerakkan kepala kami berputar dengan cepat untuk memperluas wilayah penglihatan kami.”
Anwar mengerti: “Jadi, itulah mengapa burung selalu menggerakkan kepala mereka: untuk melihat ke sekeliling mereka. Apakah semua mata burung seperti itu?”
“Burung hantu dan burung-burung malam hari lainnya memiliki mata yang sangat lebar,” sang jelatik melanjutkan. “Berkat sel khusus dalam mata mereka, mereka dapat melihat dalam keremangan. Karenanya, burung hantu dapat melihat dengan sangat baik untuk berburu di malam hari. Ada juga jenis burung yang disebut burung air; Allah menciptakan mereka agar mereka dapt melihat dengan sangat baik di dalam air. Mereka mencelupkan kepala mereka ke dalam air dan menangkap serangga atau ikan. Allah menciptakan kemampuan ini dalam burung-burung ini agar mereka dapat melihat dengan jelas di dalam air dan menangkap mangsa mereka.”
“Tidak semua paruh burung sama, nampaknya. Mengapa demikian?” Anwar bertanya.
“Allah menciptakan berbagai jenis paruh yang berbeda untuk burung yang berbeda untuk melakukan pekerjaan yang berbeda,” demikian jawabannya. “Paruh kamu sesuai dengan sempurna terhadap lingkungan di mana kami tinggal. Ulat dan cacing sangat lezat bagi kami para burung pemangsa serangga. dengan paruh kami yang tipis dan tajam, kami dapat dengan mudah mengambil ulat dan cacing dari bawah daun pohon. Burung pemakan ikan biasanya memiliki paruh yang panjang dengan bentuk seperti sendok pada ujungnya untuk menangkap ikan dengan mudah. Dan burung yang makan dari tumbuhan memiliki paruh yang membuat mereka dapat makan dengan mudah dari jenis tumbuhan yang mereka sukai. Allah telah menyediakan dengan sempurna untuk setiap makhluk di Bumi dengan memberikannya kemampuan yang dia butuhkan.”
Anwar punya pertanyaan lain untuk sang jelatik: “Kamu tidak mempunyai telinga seperti yang aku punya, namun kamu masih dapat mendengarkan aku dengan sangat baik. Bagaimana bisa?”
“Indera pendengaran sangatlah penting bagi kami para burung. Kami menggunakannya untuk berburu dan saling memperingatkan akan adanya kemungkinan bahaya sehingga kami dapat melindungi diri kami. Sebagian burung memiliki gendang pendengaran yang membuat mereka mampu mendengar suara yang paling kecil. Pendengaran burung hantu sangat peka akan suara. Burung Hantu dapat mendengar tingkat suara yang tidak dapat didengar manusia,” sang jelatik memberitahukannya.
Anwar kemudian bertanya: “Kalian para burung berkicau dengan sangat merdu. Aku senang mendengarkan kalian. Untuk apa kalian menggunakan suara kalian?”
Sang burung mengangguk: “Sebagian dari kami memiliki kicauan yang berbeda untuk mengusir musuh kami. Terkadang kami membuat sarang kami di dalam lubang pada batang pohon, dan ketika musuh mencoba masuk, kami mendesis layaknya ular. Penyusup tersebut berpikir bahwa ada ular di dalam sarang itu, sehingga kami dapat melindungi sarang kami.”
“Apa lagi yang kalian lakukan untuk melindungi sarang kalian dari musuh?” Anwar ingin tahu.
“Kami membangun banyak sarang tipuan untuk menyesatkan musuh kami,” kata sang burung. “Dengan cara ini kami membuat para penyusup tersesat dan melindungi sarang dan telur kami yang telah kami sembunyikan di daerah tersebut. Untuk melindungi sarang kami dari ular berbisa, kami menutupi jalan masuk dan membuatnya sangat berliku-liku. Kewaspadaan lainnya adalah membangun sarang pada pohon yang cabangnya berduri.”
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.
(QS. an-Nahl, 16:79)
“Bagaimanakah sebagian burung dapat berenang dalam air? dan mengapa tidak semua burung dapat berenang?” Anwar bertanya pada temannya.
Sang jelatik menjawab: “Allah telah menciptakan sebagian dari kami dengan kemampuan untuk berenang. Dia telah memberikan mereka kaki berselaput jala agar mereka mampu berenang saat masuk ke dalam air. Sebagian lain dari kami memiliki jari tipis tanpa jala. jadi, selain burung air, burung tak dapat berenang.”
“Sama seperti sepatu renang!” Anwar berseru. “Saat aku berenang dengan memakai sepatu renang, aku dapat berenang dengan jauh lebih cepat.”
“Ada beberapa burung yang telah memiliki sepatu renang ini sejak lahir,” kata sang burung.
Saat Anwar dan sang burung sedang berbincang-bincang, ibunya menyuruh Anwar untuk masuk ke kamarnya dan mengerjakan pekerjaan rumahnya. Pada saat bersamaan, hujan pun telah reda.
Anwar berkata pada temannya: “Sekarang aku harus masuk ke kamarku dan mengerjakan pekerjaan rumahku. Besok aku akan bercerita kepada teman-temanku tentang kemampuan istimewamu, dan bagaimana Allah telah menciptakan kamu dan makhluk lainnya melalui karya seni kreatif yang sedemikian sempurna.”
“Hujan telah reda, jadi aku dapat kembali ke sarangku,” jawab sang jelatik. “Terima kasih telah membawa aku masuk, Anwar. Saat kau menceritakan temanmu tentang kami, Bisakah kamu sampaikan juga kepada mereka untuk peduli kepada kami dan jangan melemparkan batu kepada kami atau kepada makhluk lainnya?”
“Ya, tentu saja aku akan menyampaikannya kepada mereka,” Anwar setuju. “Semoga Allah melindungimu.” Anwar membuka jendela dan sang burung segera terbang, melayang menembus udara. Anwar memikirkan kesempurnaan dalam ciptaan Allah dan duduk mengerjakan pekerjaan rumahnya.

ARTIKEL MENARIK LAINNYA:



Sumber: Cerita Untuk Anak Cerdas
copas: http://rumaharmud.blogspot.com/2009/04/anwar-dan-sang-burung-kecil.html

Menghafal Nama-Nama Malaikat

Belajar Menghafal Huruf Hijaiyah

Do'a Untuk Orang Tua

Do'a Ku Selalu Untukmu Ibu

Ibu… begitu besar pengorbananmu untuk anak-anakmu
Mulai dari saat-saat mengandung, melahirkan, merawat, sampai mendidik kita hingga dewasa
                                                                                                                                                                    
Tak pernah letih pula dalam setiap doa-doa, terselipkan doa untuk anak-anakmu
Walaupun aku memberi berjutaan harta,  tak akan pernah bisa membalas semua pengorbananmu.. ibuku sayang
Aku hanya bisa melakukan yang terbaik untuk membuatmu bahagia, meski tak sebanding dengan apa yang telah kau berikan padaku
Pemandangan paling indah di bawah bentangan langit berbintang adalah melihat seorang Ibu yang bahagia
Suatu perasaan terdalam manusia yang membuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya. Pengorbanan-nya itu tulus, tidak mengharap balasan. Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya dengan mau jadi kekasihnya, itu bukan cinta namanya. Cinta tidak bisa diukur dengan materi atau pun yang berasal dari dunia fana.
Dan percayalah… cinta terbesar biasanya selalu datang dari ibu kandung, bukan dari pacar (sebab cinta pacar bisa luntur suatu saat atau setelah menikah kelak).

Maafkan kesalahan anakmu ini…oohh ibu
Ya Allah, dengan penuh lumuran dosa, izinkan aku memohon, ajarkanlah aku untuk pandai membalas cinta maupun pengorbanannya padaku.

ARTIKEL MENARIK LAINNYA
TK MUJAHIDIN 2 SBY:


tk mujahidin 2 sby

Jaga Anakmu dari Pandangan Mata Jahat | tk mujahidin 2 sby

Jaga Anakmu dari Pandangan Mata Jahat

‘Pandangan mata’ ternyata bukan perkara remeh. Darinya, bisa muncul berbagai macam bahaya atau kejelekan bagi yang dipandang. Sekilas memang tak masuk akal, namun banyak kenyataan menunjukkan sebaliknya.
Si kecil tumbuh begitu lincah dan menggemaskan. Duhai, tak ada yang pantas diucapkan selain rasa syukur kepada Rabb seluruh alam! Betapa bahagia rasanya memandang dan menikmati segala tingkah dan celotehnya.
Tak jarang komentar kekaguman berdatangan dari setiap mata yang memandang. Namun ungkapan semacam itu terkadang dianggap tabu, hingga ayah atau ibu biasanya segera menyergah, “Jangan dipuji, nanti jadi sakit lho!” atau pun dengan tanggapan-tanggapan semacam.
Terkadang pula terjadi, ayah dan ibu dibuat bingung karena buah hati mereka jatuh sakit, rewel, atau turun berat badannya tanpa sebab yang pasti. Pengobatan di dokter ahli sekalipun seakan tak membawa hasil.
Ada apa sebenarnya di balik pujian? Benarkah pujian dapat menyebabkan si buah hati jadi celaka? Ataukah ada faktor lainnya? Haruskah kita mempercayai sesuatu yang rasanya sulit dicerna oleh akal itu?
Sesungguhnya semua itu bukan semata akibat dari pujian yang terlontar, akan tetapi berawal dari pandangan. Pandangan mata seseorang dapat berpengaruh buruk pada diri orang yang dipandang, baik pandangan mata itu menatap dengan kedengkian atau pun kekaguman. Allah  telah menyebutkan tentang adanya pengaruh pandangan mata ini melalui lisan Rasul-Nya yang mulia .
Pandangan mata, atau diistilahkan dengan ‘ain, adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang dianggap bagus disertai dengan kedengkian yang muncul dari tabiat yang jelek sehingga mengakibatkan bahaya bagi yang dipandang. (Fathul Bari, 10/210)
Hal ini dijelaskan pula oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah bahwa ‘ain itu benar-benar ada dan telah jelas adanya secara syar’i maupun indrawi. Allah  berfirman:
“Dan hampir-hampir orang-orang kafir itu menggelincirkanmu dengan pandangan mereka.” (Al-Qalam: 51)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dan selain beliau menafsirkan ayat ini bahwa orang-orang kafir itu hendak menimpakan ‘ain kepadamu dengan pandangan mata mereka.
Demikian pula Rasulullah  menjelaskan tentang keberadaan ‘ain ini, sebagaimana disampaikan oleh putra paman beliau, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi  bersabda:
“’Ain itu benar adanya. Seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, tentu akan didahului oleh ‘ain. Apabila kalian diminta untuk mandi, maka mandilah.” (Shahih, HR. Muslim no. 2188, Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, 1/164-165)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan, hadits ini menjelaskan bahwa segala sesuatu terjadi dengan takdir Allah , dan tidak akan terjadi kecuali sesuai dengan apa yang telah Allah takdirkan serta didahului oleh ilmu Allah tentang kejadian tersebut. Sehingga, tidak akan terjadi bahaya ‘ain ataupun segala sesuatu yang baik maupun yang buruk kecuali dengan takdir Allah . Dari hadits ini pula terdapat penjelasan bahwa ‘ain itu benar-benar ada dan memiliki kekuatan untuk menimbulkan bahaya. (Syarh Shahih Muslim, 14/174)
‘Ain dapat terjadi dari pandangan yang penuh kekaguman walaupun tidak disertai perasaan dengki (hasad). Demikian pula timbulnya ‘ain itu tidak selalu dari seseorang yang jahat, bahkan bisa jadi dari orang yang menyukainya atau pun orang yang shalih. (Fathul Bari, 10/215)
Bahkan di antara para shahabat yang notabene mereka itu adalah orang-orang yang paling mulia setelah para nabi pun, terjadi ‘ain ini. Kisah tentang hal ini dituturkan oleh Abu Umamah, putra Sahl bin Hunaif radhiyallahu ‘anhu:
“‘Amir bin Rabi’ah pernah melewati Sahl bin Hunaif yang sedang mandi, lalu ia berkata, ‘Aku tidak pernah melihat seperti hari ini dan aku tak pernah melihat kulit seperti kulit wanita yang dipingit.’ Tidak berapa lama, Sahl terjatuh. Kemudian dia didatangkan ke hadapan Nabi . Orang-orang pun mengatakan kepada beliau, ‘(Wahai Rasulullah), segera selamatkan Sahl, ia telah terbaring.’ Nabi  bertanya, ‘Siapa yang kalian tuduh dalam hal ini?’ Mereka menjawab, ‘Amir bin Rabi’ah.’ Beliau pun berkata, ‘Atas dasar apa salah seorang di antara kalian hendak membunuh saudaranya? Apabila seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan dari diri saudaranya, hendaknya ia mendoakan kebaikan padanya.’ Kemudian beliau meminta air dan memerintahkan ‘Amir untuk berwudhu’, maka ‘Amir pun membasuh wajahnya, kedua tangan hingga sikunya, kedua kaki hingga lututnya, serta bagian dalam sarungnya. Lalu beliau memerintahkan untuk menuangkan air itu pada Sahl.” (HR. Ibnu Majah no. 3500, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 3908/4020 dan Al-Misykah no. 4562)
Tergambar pula dengan jelas dalam kisah ini, apa yang dilakukan oleh Rasulullah  pada seseorang yang terkena ‘ain. Demikian pula dalam perintah Rasulullah :
“’Ain itu benar adanya. Seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, tentu akan didahului oleh ‘ain. Apabila kalian diminta untuk mandi, maka mandilah.”
Al-Hafidz Ibnu Hajar t menerangkan bahwa perkataan Rasulullah  ini menunjukkan, apabila seseorang diketahui menimpakan ‘ain, maka ia diminta untuk mandi, dan mandi ini merupakan cara pengobatan ‘ain yang sangat bermanfaat. Dituntunkan pula bila seseorang melihat sesuatu yang mengagumkan hendaknya segera mendoakan kebaikan padanya, karena doanya itu merupakan ruqyah (pengobatan) baginya. Beliau juga menyatakan bahwa ‘ain yang menimpa seseorang dapat mengakibatkan kematian. (Fathul Bari, 10/215)
Rasulullah  memerintahkan untuk melakukan ruqyah, yaitu pengobatan dengan Al Qur’an dan dzikir-dzikir kepada Allah, terhadap orang yang terkena ‘ain. Beliau memerintahkan hal itu pula kepada istri beliau, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Rasulullah  memerintahkannya untuk melakukan ruqyah dari ‘ain.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 5738 dan Muslim no. 2195)
Begitu pula yang beliau perintahkan ketika melihat seorang anak perempuan yang terkena ‘ain pada wajahnya. Peristiwa ini dikisahkan oleh istri beliau, Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha:
“Rasulullah  pernah melihat seorang anak perempuan di rumah Ummu Salamah yang pada wajahnya ada kehitam-hitaman. Beliau pun berkata, ‘Ruqyahlah dia, karena dia tertimpa ‘ain’.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 5739 dan Muslim no. 2197)
Diceritakan pula oleh Jabir bin ‘Abdullah ketika Rasulullah  menyuruh agar anak-anak Ja’far bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu diruqyah:
Nabi  berkata kepada Asma’ bintu ‘Umais, “Mengapa aku lihat anak-anak saudaraku kurus-kurus? Apakah karena kekurangan?”. Asma’ menjawab, “Bukan, akan tetapi mereka cepat terkena ‘ain.” Beliau pun berkata, “Ruqyahlah mereka!”. Asma’ berkata: Maka aku serahkan urusan ini kepada beliau, lalu beliau pun berkata, “Ruqyahlah mereka.” (Shahih, HR. Muslim no. 2198)
Bahkan Jibril  pernah meruqyah Rasulullah  ketika beliau sakit dengan doa:
“Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitkanmu dan dari setiap jiwa atau pandangan yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” (Shahih, HR. Muslim no. 2186)
Rasulullah  senantiasa memohon perlindungan dari ‘ain, sebagaimana dikabarkan oleh shahabat yang mulia, Abu Sa’id Al-Khudri z:
“Rasulullah  senantiasa berlindung dari jin dan pandangan manusia, hingga turun surat Al-Falaq dan surat An-Naas. Ketika keduanya telah turun, beliau menggunakan keduanya dan meninggalkan yang lainnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2059 dan Ibnu Majah no. 3511, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah no. 2830)
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin t mengatakan bahwa menjaga diri dari ‘ain boleh dilakukan dan bukan berarti meniadakan tawakkal kepada Allah. Bahkan sikap demikian ini termasuk tawakkal, karena tawakkal adalah bersandar kepada Allah  disertai melakukan ‘sebab’ yang diperbolehkan atau diperintahkan. Rasulullah  pun memohonkan perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain dengan doa:
“Aku memohon perlindungan bagi kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan binatang berbisa, dan dari setiap pandangan yang jahat.”
Demikian pula yang dilakukan Nabi Ibrahim terhadap kedua putranya, Nabi Ishaq dan Nabi Isma’il ‘alaihimus salam. (Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, 1/165-166)
Betapa ayah dan ibu akan berduka bila pandangan mata itu menimpa buah hatinya. Tentu mereka akan berusaha sekuat tenaga di atas jalan Allah dan Rasul-Nya untuk menghindarkannya, jauh sebelum ‘ain itu datang menerpa. Buah hati tercinta, semogalah selamat selamanya.
Penulis: Al-Ustadzah Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran
Sumber: http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=133
tk mujahidin 2 sby

Pilihlah Pakaian untuk Putrimu | tk mujahidin 2 sby

Pilihlah Pakaian untuk Putrimu

Soal:
Sebagian wanita, semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka, memakaikan pakaian pendek yang memperlihatkan betis kepada anak-anak putri mereka. Ketika kami menasehati mereka, mereka mengatakan, “Kami pun mengenakan pakaian yang serupa sewaktu kami masih anak-anak, namun tidak membahayakan kami ketika kami dewasa.” Apa pendapat Anda tentang perkara ini?
Jawab:
Saya berpendapat, tidak sepantasnya seseorang memakaikan pakaian seperti itu kepada putrinya meskipun ia masih kecil. Sebab, jika ia tumbuh terbiasa dengan pakaian tersebut, maka ia akan melekat dengannya (tetap memakainya) dan akan menganggapnya sebagai perkara yang sepele. Namun, jika kalian mendidiknya dengan baik untuk berhias dengan rasa malu sejak dini, maka ia akan terus terbiasa dengan keadaan ini hingga ia dewasa.
Saya nasehatkan kepada saudari-saudariku kaum muslimah agar meninggalkan pakaian orang-orang asing yang merupakan musuh-musuh agama, membiasakan anak-anak mereka untuk memakai pakaian yang menutupi tubuh (‘aurat -pent.) mereka, dan mengajari mereka untuk berhias dengan rasa malu, karena malu adalah bagian dari îmân.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimîn, Fatâwâ al-Mar’ah
(Diterjemahkan dari http://fatwa-online.com/fataawa/womensissues/clothing/0000206_27.htm untuk http://akhwat.web.id)

Anak Durhaka Dari Singapura (Kisah Nyata)

Sebuah Kisah Nyata dari Negeri tetangga Singapura beberapa dekade lalu yang cukup menghebohkan hingga Perdana Menteri saat itu, Lee Kwan Yew senior turun tangan dan mengeluarkan dekrit tentang orang lansia di Singapura.
Dikisahkan ada orang kaya raya di sana mantan Pengusaha sukses yang mengundurkan diri dari dinia bisnis ketika istrinya meninggal dunia. Jadilah ia single parent yang berusaha membesarkan dan mendidik dengan baik anak laki-laki satu-satunya hingga mampu mandiri dan menjadi seorang Sarjana.
Kemudian setelah anak tunggalnya tersebut menikah, ia minta ijin kepada ayahnya untuk tinggal bersama di Apartemen Ayahnya yang mewah dan besar. Dan ayahnya pun dengan senang hati mengijinkan anak menantunya tinggal bersama-sama dengannya. Terbayang dibenak orangtua tersebut bahwa apartemen nya yang luas dan mewah tersebut tidak akan sepi, terlebih jika ia mempunya cucu. Betapa bahagianya hati bapak tersebut bisa berkumpul dan membagi kebahagiaan dengan anak dan menantunya.
Pada mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik antara Ayah-Anak-Menantu yang membuat Ayahnya yang sangat mencintai anak tunggalnya itu tersebut tanpa sedikitpun ragu-ragu mewariskankan seluruh harta kekayaan termasuk apartment yang mereka tinggali, dibaliknamakan ke anaknya itu melalui Notaris terkenal di sana.
Tahun-tahun berlalu, seperti biasa, masalah klasik dalam rumah tangga, jika anak menantu tinggal seatap dengan orang tua, entah sebab mengapa akhirnya pada suatu hari mereka bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya tega mengusir sang Ayah keluar dari apartment mereka yang ia warisi dari Ayahnya.
Karena seluruh hartanya, Apartemen, Saham, Deposito, Emas dan uang tunai sudah diberikan kepada anaknya, maka mulai hari itu dia menjadi pengemis di Orchard Rd. Bayangkan, orang kaya mantan pebisnis yang cukup terkenal di Singapura tersebut, tiba-tiba menjadi pengemis!
Suatu hari, tanpa disengaja melintas mantan teman bisnisnya dulu dan memberikan sedekah, dia langsung mengenali si ayah ini dan menanyakan kepadanya, apakah ia teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si ayah malu danmenjawab bukan, mungkin Anda salah orang, katanya. Akan tetapi temannya curiga dan yakin, bahwa orang tua yang mengemis di Orchad Road itu adalah temannya yang sudah beberapa lama tidak ada kabar beritanya. Kemudian, temannya ini mengabarkan hal ini kepada teman-temannya yang lain, dan mereka akhirnya bersama-sama mendatangi orang tersebut. Semua mantan sahabat karibnya tersebut langsung yakin bahwa pengemis tua itu adalah Mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.
Dihadapan para sahabatnya, si ayah dengan menangis tersedu-sedu, menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya. Maka, terjadilah kegemparan di sana, karena semua orangtua di sana merasa sangat marah terhadap anak yang sangat tidak bermoral itu.
Kegemparan berita tersebut akhirnya terdengar sampai ke telinga PM Lee Kwan Yew Senior.
PM Lee sangat marah dan langsung memanggil anak dan menantu durhaka tersebut. Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh PM Lee dan PM Lee mengatakan “Sungguh sangat memalukan bahwa di Singapura ada anak durhaka seperti kalian” .
Lalu PM Lee memanggil sang Notaris dan saat itu juga surat warisan itu dibatalkan demi hukum! Dan surat warisan yang sudah baliknama ke atas nama anaknya tersebut disobek-sobek oleh PM Lee. Sehingga semua harta milik yang sudah diwariskan tersebut kembali ke atas nama Ayahnya, bahkan sejal saat itu anak menantu itu dilarang masuk ke Apartment ayahnya.
Mr Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal sebagai orang yang sangat berbakti kepada orangtuanya dan menghargai para lanjut usia (lansia). Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Mr Lee mengeluarkan Kebijakan / Dekrit yaitu “Larangan kepada para orangtua untuk tidak mengwariskan harta bendanya kepada siapapun sebelum mereka meninggal. Kemudian, agar para lansia itu tetap dihormati dan dihargai hingga akhir hayatnya, maka dia buat Kebijakan berupa Dekrit lagi, yaitu agar semua Perusahaan Negara dan swasta di Singapura memberi pekerjaan kepada para lansia. Agar para lansia ini tidak tergantung kepada anak menantunya dan mempunyai penghasilan sendiri dan mereka sangat bangga bisa memberi angpao kepada cucu-cucunya dari hasil keringat mereka sendiri selama 1 tahun bekerja.
Anda tidak perlu heran jika Anda pergi ke Toilet di Changi Airport, Mall, Restaurant, Petugas cleaning service adalah para lansia. Jadi selain para lansia itu juga bahagia karena di usia tua mereka masih bisa bekerja, juga mereka bisa bersosialisasi dan sehat karena banyak bergerak. Satu lagi sebagaimana di negeri maju lainnya, PM Lee juga memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus buat anak-anak dan remaja di sana, bahwa pekerjaan membersihkan toilet, meja makan diresto dsbnya itu bukan pekerjaan hina, sehingga anak-anak tsb dari kecil diajarkan untuk tahu menghargai orang yang lebih tua, siapapun mereka dan apapun profesinya.
Sebaliknya, Anak di sana dididik menjadi bijak dan terus memelihara rasa hormat dan sayang kepada orangtuanya, apapun kondisi orangtuanya.
Meskipun orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau berdiri,atau mungkin sudah selamanya terbaring diatas tempat tidur, mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.
Mereka, warganegara Singapura seolah diingatkan oleh PM Lee agar selalu mengenang saat mereka masih balita, orangtua merekalah yang membersihkan tubuh mereka dari semua bentuk kotoran, juga yang memberi makan dan kadang menyuapinya dengan tangan mereka sendiri, dan menggendongnya kala mereka menangis meski dini hari dan merawatnya ketika mereka sakit.

ARTIKEL MENARIK LAINNYA
TK MUJAHIDIN 2 SBY:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls